Pak Babinsa Hadiri Upacara Kemerdekaan RI ke-78 di SDIT Mutiara Hati
August 22, 2023
SDIT Mutiara Hati Melatih Kemandirian dan Kedisiplinan Siswa Melalui PERJUSA
September 13, 2023
Show all

Ayah Sang Kepala Sekolah

Jika kita bicara tentang permasalahan anak, nama ibu pasti dibawa-bawa. Apalagi kalo anak sudah bikin ulah, ibunya mana nih bisa ngurus anak nggak sih?!. Hal ini sering terjadi karena dogma yang berkembang di masyarakat menyatakan bahwa ibu adalah madrasah pertama seorang anak. Ini benar, tidak diragukan lagi. Pertanyaannya, peran ayah bagaimana?

Masa iya, ayah nyantai-nyantai aja? Padahal layaknya madrasah, tidak akan berjalan sukses kalau tidak ada kepala sekolahnya. Jadi, ibu madrasah pertama seorang anak, TAPI ayah adalah kepala sekolahnya. Nah, masing-masing punya peran. Ayah jadi tau tugasnya bahwa ia punya madrasah yang menentukan kesuksesan anaknya dimasa depan. Madrasah ini bernama ibu.

Sayangnya saat ini banyak madrasah yang tidak memiliki kepala sekolah. Ayah yang seharusnya menjadi kepala sekolah tidak paham perannya. Jadilah ibu mengurus anak seorang diri tanpa orientasi, arahan, dan bimbingan dari kepala sekolah.

Mengasuh anak jadi sekedar menghabiskan waktu saja seraya berkeluh kesah, ngasuh anak kok susah banget ya?. Untunglah sang ibu segera menemukan jawabannya, mengasuh anak memang susah, sebab hadiahnya surga. Kalau mengasuh anak itu mudah, hadiahnya cuma voucher pulsa.

Pembahasan pola asuh di sini maksudnya untuk dual parents alias pasangan yang masih hidup bersama, bukan single parent. Sudah semestinya ayah menjalankan fungsi ini saat berada di rumah. Tak bisa dimungkiri, sosok ayah memang jarang berada di rumah. Oleh karena itu, ayah sebagai kepala sekolah jarang berinteraksi dengan anak. Ayah memang harus sibuk, ini fitrahnya laki-laki. Meski banyak urusan di luar, ayah tetap harus menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah, demi tercapainya misi pendidikan bagi anak didiknya.

Minimal, ada empat tugas kepala sekolah yang menjadi tanggung jawab ayah, demi terwujudnya kualitas anak yang unggul. Keempat tugas ini ialah :

  1. Membuat suasana sekolah aman dan nyaman
  2. Menentukan visi dan misi
  3. Melakukan evaluasi, dan
  4. Menegakkan aturan

Sejatinya, keempat tugas ini harus ditunaikan oleh ayah sebagai bentuk kepedulian terhadap anak. Sebagai peserta didik, anak berhak merasakan kehadiran kepala sekolah, yang mengurus pertumbuhan mereka baik secara fisik, psikis, maupun spiritual. Ibu pun demikian, kehadiran ayah membuat ibu memiliki pemandu yang mengarahkan tercapainya tujuan pengasuhan. Ibu jadi tak merasa dibiarkan mengurus anak seorang diri.

Dengan demikian, ayah memiliki peran lebih dari sekedar pencari nafkah, yakni sebagai kepala sekolah atas madrasah di rumah. Jika ayah hanya mengurusi bangunan fisik rumah, semisal genteng bocor, TV rusak, lampu mati, sejatinya itu bukanlah ayah kepala sekolah, tapi “ayah marbot sekolah”. Jangan harap menghasilkan anak berkualitas, jika ayah tidak berlaku sesuai perannya.

Ditulis ulang dari buku Fathe2man hal. 31-39 tahun 2021 karya Ustadz Bendri Jaisyurrahman